Perancangan Galery Kerajinan Tangan di Wamena

Authors

  • Hendrik S. Suriandjo
  • Hanny Roring
  • Tendiron Penggu

Keywords:

Hasil Kerajinan Tangan, Galery, Budaya Khas Masyarakat Papua

Abstract

Masyarakat Wamena atau Papua pada umumnya memiliki hasil kerajinan tangan Khas Papua yang Menarik dibawa Pulang seperti : 1). Batik Khas Papua, 2). Mutiara Khas Papua, 3). Pernak-Pernik Khas Papua, 4). Noken Khas Papua, 5). Koteka Khas Papua. Namun yang terkenal di Wamena yakni : Noken, Lukisan Di Atas Kulit Kayu dan perhiasan dari batu. Sebanyak 353 perajin noken, tas tradisional khas Papua, masih terkendala modal untuk mengembangkan usaha. Hal ini membuat upaya pemasaran noken yang memiliki potensi pasar besar di luar negeri terhambat. Selain Modal, fasilitas pembuatan dan tempat untuk memasaran Noken dan kerajinan tangan lainnya juga belum memadai di Wamena. Kabupaten dengan potensi wisata dan budayanya yang sudah terkenal Mancanegara dan bahkan dunia, sudah seharusnya di manfaatkan dengan baik. Fasilitas yang penting dalam memasarkan hasil kerajinan tangan khas Papua yaitu Pusat kerajinan tangan dan jajanan Wamena. Mama-mama di Wamena memiliki potensi untuk diberdayakan sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka, namun sayangnya keberadaan tempat untuk memamerkan dan menjual produk mereka belum tersedia dengan baik di Wamena. Berdasarkan potensi dan permasalahan yang disampaikan di atas, maka ide untuk mewujudkan suatu fasilitas yang represenattif bagi pemasaran dan jajanan bagi wisatawan di Wamena ialah menghadirkan Galery Kerajinan Tangan di Wamena. Fasilitas ini nantinya berupa Gedung yang diharapkan dapat mewadahi aktivitas pembuatan kerajinan tangan khas Papua yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh Masyarakat Kota Wamena. Tujuan Perancangan Galery Kerajinan Tangan di Wamena ini ialah : Menghasilkan rancangan Galery Kerajinan Tangan di Wamena yang mampu mewadahi fungsi dan berorientasi pada bentuk yang sesuai dengan budaya khas masyarakat Papua. Dari hasil rancangan terciptalah galery ini yang fungsinya sebagai tempat membuat dan mengolah kerajinan tangan dan tempat menyalurkan bakat dan minat mayarakat Wamena agar lebih terlatih dan profesional dalam menghasilkan produk kerajinan tangan khas Papua.

References

Agus A. Alua, Nilai-nilai Hidup Masyarakat Hubula di Lembah Baliem Papua, Jayapura, Biro Penelitian STFT Fajar Timur, 2006;

Amos rapoport (1969). House Form and Culture. Englewood Cliffs,N.J.:Prentice Hal

Ching, Francis, D.K. 1991. “Arsitektur:Bentuk ruang dan susunannya,“ Penerbit Erlangga,1991.

Irwin Altman and Martin Chemers, Culture and Environment, New York, Cambridge University Press, 1984 reprinted 1989;

Juwono, Jimmy S. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan. Penerbit Erlangga, Jakarta

Malinowski, “Teori Fungsional dan Struktural,” dalam Teori Antroplologi I Koentjaraningrat (ed.), (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1987).

Neufert Ernst, 1996.Data Arsitek jilid 1.TerjemahanErlangga : Jakarta

Neufert Ernst, 2002.Data Arsitek jilid 2.TerjemahanErlangga : Jakarta

Sugeng Paryanto, dkk (2018). Balai Litbang Perumahan Wilayah III Makassar. Kegiatan Model Pengembangan dan Permukiman Rumah Pohon dan Honai di Papua Tahun 2018. Laporan Akhir.

Todd, W, Kim (1987). Tapak, Ruang dan Struktur. Intermatra

Downloads

Published

2021-12-01