PERANCANGAN SEKOLAH ALAM DI KOTA MANADO DENGAN KONSEP ARSITEKTUR NUSANTARA LANGGAM MINAHASA

Authors

Keywords:

Sekolah Alam, Arsitektur Nusantara, Minahasa

Abstract

Sekolah di Indonesia saat ini masih lebih mengutamakan pengembangan aspek kognitif pada siswa dalam proses belajar mengajar. Bahkan kurikulum pendidikannya masih mengandalkan teori-teori saja. Kesuksesan seseorang tidak ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelolah diri dan orang lain (soft skill). Kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Sekolah alam merupakan salah satu bentuk pendidikan alternatif mengenai sistem sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta. Metodologi pembelajaran yang diterapkan dalam sekolah alam cenderung mengarah pada pencapaian logika berpikir dan inovasi yang baik dalam bentuk praktik nyata. Artinya 40% adalah teori dan 60% adalah praktik. Sehingga Sekolah Alam dapat melengkapi generasi bangsa dengan soft skill dan hard skill serta pendidikan dengan metode action learning yang dapat menyeimbangkan perkembangan otak kanan dan otak kiri. Untuk menciptakan generasi bangsa yang mampu berpikir kreatif, berinteraksi dengan baik, berkomunikasi secara efektif, memotivasi diri sendiri dan orang lain, dan mampu mengelolah diri.

Bangunan sekolah yang sesuai pasti juga akan menunjang proses pembelajaran. Bangunan dengan konsep arsitektur nusantara dengan langgam Minahasa diterapkan dalam perencanaan sekolah alam ini. Karena dapat lebih menyatukan dengan alam dan selaras dengan tujuan serta fungsi dari sekolah alam. Bangunan sekolah dengan konsep arsitektur nusantara langgam Minahasa ini juga menampilkan budaya asli dari Indonesia khususnya budaya Minahasa dimana sekolah alam ini akan didirikan, yaitu di Kota Manado yang lekat dengan budaya Minahasa

References

Akbar, Ali Ibrahim. (2000). Tentang Pendidikan Karakter. Jakarta: Rajawali.

Bakhtiar, dkk. (2014). Tipe Teori Pada Arsitektur Nusantara Menurut Josef Prijotomo. Visual post: MEDIA MATRASAIN Vol. 11, No. 2, Agustus 2014. Diakses pada 6 September 2021 pukul 16.57 WITA, dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php /jmm/article/view/5582.

Ching, Francis D.K. . (1979). Arsitektur: Bentuk-Ruang dan Susunannya. Jakarta: Erlangga.

Morgan, Hicky Morris, (1960), “Vitruvius: The Ten Books On Architecture”, Dover Publication, Inc., New York.

Pangarsa, G.W . (2006). Merah Putih Arsitektur Nusantara.Yogyakarta: Andi.

Pidarta, Made. (1997). Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prijotomo, Josef. (2004). Arsitektur Nusantara Menuju Keniscayaan. Cetakan Pertama. Surabaya: Wastu Lanas Grafika.

Rengkung, Joseph. (2011). Arsitektur Vernakular Rumah Tinggal Masyarakat Etnik Minahasa. Visual post: Media Matrasain Vol. 8 No. 3 Nopember 2011. Diakses pada 9 September 2021 pukul 18.20 WITA, dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmm/article/viewFile /332/257.

Rogi, O.H.A., & Siswanto. (2009). Identifikasi Aspek Simbol dan Norma Kultural pada Arsitektur Rumah Tradisional di Minahasa. Visual post: EKOTON Vol. 9, No. 1:43-58 April 2009. Diakses pada 16 September 2021 pukul 16.37 WITA, dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/EKOTON/article/view/279/223.

Soeroto, Myrtha. (2002). Dari Arsitektur Tradisional Menuju Arsitektur Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Downloads

Published

2022-06-07

Issue

Section

Articles