Universitas Nusantara Manado Bawa Aspirasi PTS Sulawesi Utara


Komitmen Universitas Nusantara dalam membangun daerah sudah berakar sejak awal pendiriannya. Rabu, 16 Juli 2025 kemarin, Rektor Universitas Nusantara Manado, Drs. Teddy Manueke, MM., tampil membawakan aspirasi perguruan tinggi swasta (PTS) di Sulawesi Utara dalam  Rapat Kerja Nasional ABP-PTSI Tahun 2025 di Pullman Hotel Bandung, Jawa Barat.

Dalam pemaparannya, Manueke yang telah malang melintang di dunia perguruan tinggi swasta Sulawesi Utara selama lebih dari tiga dekade, menghimbau pemerintah untuk tambah menopang pengelolaan perguruan tinggi swasta.  “Pemerintah perlu membantu keuangan PTS setidaknya 1 M per tahun sebagaimana halnya pemerintah membantu Dana Desa,” seru Manueke. Dirinya juga menghimbau pemerintah untuk memperlakukan dosen PTS seperti dosen negeri, yakni mendapat gaji dan tunjangan pemerintah karena status dan tugas dosen negeri dan swasta, sama,” ujarnya penuh semangat.

Manueke yang cukup mengenal seluk beluk PTS di Sulawesi Utara yang juga pendiri Universitas Nusantara Manado ini berharap agar pemerintah menetapkan kuota penerimaan mahasiswa baru bagi PTN sehingga PTS masih bisa mendapat mahasiswa baru. Dirinya menambahkan agar ABPPTSI Pusat memperjuangkan kolaborasi pemerintah antar Kementerian untuk memberikan bantuan/ stimulus bagi kegiatan kampus berdampak, langsung kepada PTS setempat.

Kegiatan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) hingga saat ini masih berlangsung dengan materi transformasi  perguruan tinggi Indonesia.

Tantangan perguruan tinggi swasta saat ini adalah berkurangnya jumlah mahasiswa yang berimbas pada keuangan institusi serta mutu. Bila aspirasi ini membawa hasil, maka ketahanan dan perkembangan perguruan tinggi swasta akan terwujud. Universitas swasta akan kokoh bertahan dengan visi dan misinya yang khas dalam membangun daerah di bidang pendidikan, termasuk Universitas Nusantara Manado yang baru-baru ini merayakan Dies Natalis ke 30.

Workshop Jurnal dalam Rangka Dies Natalis UN

Senin, 14 Juli 2025 dilangsungkan Workshop Pengelolaan Jurnal dengan tema “Pengelolaan Jurnal yang Mandiri dan Terintegrasi” kerjasama LPPM dan LPM Universitas Nusantara. Kegiatan digelar dalam rangkaian Hari Ulang Tahun ke-30 Universitas Nusantara yang jatuh pada 13 Juli kemarin.

Acara dibuka oleh Rektor Universitas Nusantara, Drs. Teddy Manueke, MM yang menyatakan bahwa workshop merupakan kegiatan Tridarma yang sangat berfaedah tidak saja untuk pengembangan karir dosen tetapi juga pengembangan institusi ke depan. Dirinya mengapresiasi kegiatan ilmiah yang digelar dalam rangka 30 UN. “Kegiatan ini sangat baik, ilmiah dan berkualitas, sangat cocok dengan momen Dies Natalis. Semoga dapat membawa dampak yang signifikan bagi kemajuan UN ke depan.”

Workshop menampilkan narasumber internal, yakni Dr. (Can) Standy Oei, S.Kom., M.Cs. dan Dr. Ir. Hendrik Suryo Suriandjo, ST., M.Si., M.Ars. Kegiatan dibuka dengan doa oleh Wakil Rektor 1, Dr. Femmy Sehang, M.Pd., MA.Ed, ditutup dengan doa oleh Obet Unsong, S.Sos., MAP. Dalam sambutan penutup, WR1 berharap materi workshop dapat ditindaklanjuti ke dalam output yang sesungguhnya, yakni penerbitan artikel dalam jurnal. Dirinya berharap kegiatan ini dapat memajukan jurnal UN ke depan.

Bersihkan desa,Bangkitkan wisata!

Kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh Mahasiswa KKNT Kelompok 3 Universitas Nusantara bersama masyarakat Jaga 5 Desa Tounelet merupakan bentuk respons aktif terhadap dampak banjir yang melanda wilayah tersebut.

Pembersihan selokan yang tersumbat menjadi prioritas utama sebagai bagian dari upaya pemulihan lingkungan fisik desa. Meskipun menghadapi kendala berupa keterbatasan alat, kegiatan tetap berlangsung efektif berkat inisiatif dan kolaborasi warga serta pemanfaatan sumber daya lokal seperti bambu dan peralatan seadanya.

Antusiasme masyarakat menunjukkan adanya potensi sosial yang kuat dalam membangun budaya gotong royong sebagai nilai lokal yang dapat menjadi daya tarik wisata tersendiri.

Dalam konteks pengembangan desa wisata, penataan lingkungan dan pengelolaan sampah merupakan aspek dasar yang penting untuk menciptakan kawasan yang bersih, sehat, dan ramah wisatawan. Oleh karena itu, kegiatan ini tidak hanya bersifat reaktif terhadap bencana, tetapi juga menjadi bagian dari proses transisi menuju desa wisata yang berkelanjutan, dengan menekankan pentingnya kesadaran lingkungan, partisipasi masyarakat, dan perencanaan jangka panjang. -EM -AM